Ransomware, Diduga Sebab Layanan BSI Mobile Eror – Dalam beberapa hari terakhir, laporan gangguan pada layanan seluler Bank Syariah Indonesia (BSI) diikuti dengan dugaan serangan ransomware di dunia maya.
Ketua BS Hery Gunardi mengeluarkan permintaan maaf dimana pihaknya mengatakan akan melanjutkan proses normalisasi, dengan fokus utama melindungi keuangan dan data nasabah.
“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
“Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” kata Hery, dikutip Jumat (12/5/2023).
Kasus ini menyoroti istilah “ransomware “. Tapi apa sebenarnya serangan cyber ransomware itu?
Ransomware adalah jenis malware (perangkat lunak berbahaya) yang didesain untuk mengenkripsi data pengguna dengan menggunakan algoritma enkripsi yang kuat.
Setelah data terenkripsi, pengguna akan diberikan pesan yang meminta pembayaran tebusan dalam bentuk mata uang digital, seperti Bitcoin, sebagai imbalan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Serangan ransomware dapat menyebabkan kerugian finansial, kehilangan data yang berharga, dan ketidaknyamanan yang besar bagi korban.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi ransomware, cara kerjanya, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari serangan ini.
Mengutip situs IBM, ransomware adalah jenis malware atau malware yang mengunci data atau peralatan komputer korban dan mengancam akan membuatnya tetap terkunci atau lebih buruk lagi, kecuali jika korban membayar uang tebusan.
Sementara itu, seperti yang dikutip oleh Kaspersky, ransomware dapat mengunci komputer Anda dan meminta uang tebusan untuk mem-boot-nya.
Dalam era digital yang semakin maju, ancaman keamanan cyber menjadi perhatian yang serius bagi individu, bisnis, dan organisasi di seluruh dunia. Salah satu jenis ancaman yang semakin populer dan merusak adalah ransomware.
Serangan cyber tersebut dapat menyebar melalui berbagai metode, termasuk email phishing, situs web yang terinfeksi, tautan yang meragukan, dan eksploitasi kerentanan pada sistem operasi atau perangkat lunak.
Ketika ransomware berhasil masuk ke sistem, ia akan mulai mengenkripsi file pengguna dengan menggunakan algoritma enkripsi yang kuat.
Setelah selesai, seraangan tersebut akan menampilkan pesan tebusan yang berisi petunjuk tentang cara membayar dan mendapatkan kunci dekripsi.
Dampak serangan itu dapat sangat merusak. Di tingkat individu, serangan ransomware dapat menyebabkan kehilangan data pribadi, seperti foto, video, dan dokumen yang berharga.
Bagi bisnis dan organisasi, serangan ransomware dapat mengganggu operasional, menyebabkan kehilangan data bisnis yang penting, mengganggu layanan pelanggan, dan merusak reputasi perusahaan.
Selain itu, pembayaran tebusan tidak menjamin pemulihan data, dan para pelaku seringkali tidak bertanggung jawab.
Untuk melindungi diri dari serangan ransomware, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
Lakukan backup rutin data Anda secara teratur pada penyimpanan yang terpisah dan terenkripsi. Dengan memiliki salinan cadangan data yang terbaru, Anda dapat mengembalikan data Anda tanpa harus membayar tebusan jika terkena serangan ransomware.
Selalu perbarui sistem operasi, perangkat lunak, dan aplikasi yang Anda gunakan dengan yang terbaru. Pembaruan ini sering mengandung perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi sistem Anda dari kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh ransomware.
Pasang dan perbarui perangkat lunak keamanan yang handal, termasuk antivirus, firewall, dan antispyware. Pastikan perangkat lunak tersebut mempunyai fitur deteksi ransomware yang kuat dan mampu memblokir serangan yang mencurigakan.
Hati-hati Terhadap Email dan Lampiran: Jangan klik tautan / buka lampiran dari email yang mencurigakan atau yang dikirim oleh pengirim yang tidak dikenal. Serangan tersebut seringkali menyebar melalui email phishing. Verifikasi terlebih dahulu keaslian email dan jangan memberikan informasi sensitif melalui email.
Hindari mengunjungi situs web yang tidak terpercaya atau meragukan. Situs web yang terinfeksi dapat menyebarkan ransomware melalui tautan yang dirancang untuk mengeksploitasi kerentanan pada sistem Anda.
Jika Anda mendownload atau menginstal perangkat lunak baru, jalankan aplikasi tersebut dalam lingkungan terisolasi seperti sandbox. Sandboxing membantu mencegah serangan itu dari menginfeksi dan merusak sistem utama Anda.
Berikan pelatihan kepada pengguna mengenai ancaman dan praktik keamanan yang baik, seperti tidak mengklik tautan yang mencurigakan, menghindari mengunduh dari sumber yang tidak dipercaya, dan memperhatikan lampiran email yang tidak biasa.
Aktifkan firewall pada perangkat Anda untuk memblokir akses yang tidak sah dari jaringan eksternal. Firewall membantu melindungi sistem Anda dari serangan yang mencoba masuk melalui jaringan.
Berikan hak akses yang tepat kepada pengguna pada sistem Anda. Batasi akses administratif hanya kepada pengguna yang membutuhkannya. Dengan membatasi hak akses, Anda dapat mengurangi kemungkinan serangan menyebar ke seluruh jaringan.
Perhatikan aktivitas yang mencurigakan pada sistem Anda. Perangkat lunak keamanan yang baik dapat membantu dalam mendeteksi dan memblokir serangan cyber tersebut.
Banyak marketer sering kali terburu-buru memasang iklan tanpa memperhatikan hal-hal penting yang berdampak besar pada…
Di era digital yang serba cepat, memiliki engagement yang tinggi di media sosial bukan lagi…
Menghasilkan copywriting yang menarik dan efektif tentu bukan hal yang mudah. Para copywriter membutuhkan lebih…
Ketika menjalankan bisnis atau kampanye pemasaran, memahami perbedaan target market dan target audience adalah langkah…
Dalam dunia digital yang serba cepat, cara buat headline konten yang bikin meroket tentu bisa…
Dalam dunia pemasaran digital yang semakin kompetitif, Meta Ads dan Google Ads adalah dua platform…
View Comments